Sunday, 28 April 2013

Menguak Manfaat Teori Belajar bagi Pendidik profesional


Latar Belakang
Tenaga pendidik berperan penting dalam menjadikan manusia yang taat pada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, memiliki khazanah yang baik, dan bersosial dengan baik. Tugas seorang pendidik sangat berat yang diiringi dengan tanggung jawab yang besar. pendidik tidak hanya berfungsi sebagai informan tentang ilmu pengetahuan, pendidik juga berperan sebagai pendorong atau motivator, sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran, pengelola kelas pada saat pembelajaran berlangsung, dan pembimbing bagi peserta didiknya.

Tugas dan fungsi pendidik  yaitu : menyusun kurikulum, membuat silabus pembelajaran, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, melakukan kegiatan pembelajaran, membuat alat ukur sesuai mata pelajaran, menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar, menjadi pengawas dalam penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar, membimbing siswa pada kegiatan ektrakurikuler, serta melaksanakan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah. (Sudarwan Danim, 2011).
Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara professional, terlebih dahulu pendidik harus paham dan mengerti tentang teori belajar. Teori belajar merupakan aspek terpenting dalam bidang pendidikan. Teori belajar membahas konsep psikologis peserta didik,  bagaimana perubahan perilaku dari peserta didik, apa itu sejatinya belajar, bagaimana seseorang dikatakan telah belajar. Teori belajar merupakan landasan yang mendasari profesi pendidik untuk dapat menjadi pendidik yang professional.
Teori belajar merupakan salah satu bentuk psikologi terapan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, membahas aspek dalam proses belajar, yaitu memasukkan “pembelajaran, pemahaman, motivasi, pengembangan, kepribadian, dan yang lainnya” dalam pemahaman psikologi. Masih banyak lagi manfaat teori belajar bagi pendidik dalam meningkatkan profesionalitas seorang pendidik menjadi pendidik yang professional. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membahas “Menguak Manfaat Teori Belajar bagi pendidik Profesional”  


Pendidik Profesional
Pendidik merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar. Abdul Majid (2005), mengatakan pendidik adalah orang yang bertugas membantu murid untuk mendapatkan pengetahuan sehingga ia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Jadi, untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, sangat di butuhkan sekali tenaga-tenaga pendidik yang berkualitas.
Idealnya dalam proses belajar mengajar yang menjadi pusat pembelajaran adalah siswa. Karena siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita serta memiliki tujuan masing-masing. Sebaliknya guru menjadi faktor penentu untuk dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang, memberikan fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai dan membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti nilai, sikap, dan penyesuaian diri bagi siswa.
Guru adalah, sosok yang bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat mengumpulkan atau menerimanya (Agus Suprijono, 2010).
Sudarwan Danim (2011), mengungkapkan Keprofesionalan guru terkait dengan empat kompetensi utama yang harus dimilikinya, diantaranya adalah :
Kompetensi Pedagogis. Kompetensi ini terdiri dari :
Memahami siswa secara mendalam.
Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran.
Melaksanakan pembelajaran.
Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran,
Mengembangkan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya.

Kompetensi Kepribadian, kompetensi ini terdiri :
Kepribadian yang mantap dan stabil.
Kepribadian yang dewasa.
Kepribadian yang arif,
Kepribadian yang beribawa,
Kepribadian yang berakhlak mulia.

Kompetensi Sosial, kompetensi ini terdiri dari :
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan ssesama pendidik dan tenaga kependidikan
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/ wali siswa dan masyarakat sekitar

Kompetensi Profesional, kompetensi ini terdiri dari :
Substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi,
Menguasai struktur dan metode keilmuan,

Dengan memiliki keempat kompetensi diatas, dan menjalankannya dengan baik, maka seseorang dapat disebut sebagai pendidik yang professional.
Pendidik yang professional sejatinya hendak lah dapat memerankan beberapa peran sebagai pendidik saat berinteraksi dengan peserta didik, sebagaimana Wina Sanjaya, 2008 : 281-290 menerangkan sebagai berikut :

Guru sebagai sumber belajar.
Peran guru sebagai sumber belajar, merupakan peran yang sangat penting. Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Pendidik yang baik manakala ia dapat menguasai materi pelajaran dengan baik, sehingga benar-benar ia berperan sebagai sumber belajar bagi peserta didiknya.

Guru sebagai fasilitator
Sebagai fasilitator guru berperan dalam memberikan layanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.

Guru sebagai pengelola
Sebagai pengelola pembelajaran, guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelass agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa.

Guru sebagai demonstrator
Yang dimaksud dengan peran guru sebagai demonstrator, adalah peran untuk mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang di sampaikan. Sebagai demonstrator guru harus menunjukkan sifat-sifat terpuji. Selain itu, sebagai demonstrator guru juga harus dapat menunjukkan bagaimana caranya agar setiap materi pelajaran dapat lebih di pahami dan di hayati oleh setiap siswa.

Guru sebagai pembimbing.
Adapun peran guru sebagai pembimbing adalah membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal hidup mereka, membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu siswa dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia ideal yang menjadinharapan setiap orang tua dan masyarakat.

Guru sebagai motivator
Dalam proses pembelajaran motivasi merupakan salah satu aspek yang terpenting. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa memiliki motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Guru sebagai evaluator
Sebagai evaluator guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah di lakukan.

Sejalan dengan penjelasan diatas, Kunandar (2007:63) mengemukakan kemampuan-kemampuan dasar profesionalisme guru yang harus di miliki seorang tenaga pendidik, antara lain adalah : Menguasai bahan, Mengelola program belajar mengajar, Mengelola kelas, Menggunakan media sumber, Menguasai landasan kependidikan, Mengelola interaksi belajar mengajar, Menilai prestasi siswa untuk kepentigan pengajaran, Mengenal fungsi dan program pelayanan belajar pembelajaran, Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, Memahami prinsip-prinsip dan mentafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.

Manfaat Teori Belajar bagi Pendidik Profesional
Dalam seluruh proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan hanya bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik.
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kemampuan, daya reaksi, daya penerimaan, dan lain-lain aspek yang ada pada peserta didik (Nana Sudjana , 2011). Sebagai pendidik yang professional, mengapa harus mengakaji proses belajar, hal ini dikarenakan setelah pengetahuan kita (pendidik) tentang proses belajar semakin bertambah, praktik pendidikan akan semakin efisien dan efektif.
Sebagai seorang pendidik, untuk dapat membelajarkan peserta didik, maka pendidik yang professional mengimplementasikan prinsip-prinsip teori belajar pada proses pembelajaran. Teori belajar adalah cara-cara yang digunakan untuk memahami tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkunga. Hal ini sejalan dengan pendapat januszwesky (2008), yang mendefenisikan teori belajar sebagai usaha untuk menggambarkan bagaimana belajar manusia. Mereka memberikan penjelasan tentang apa saja elemen kunci dalam proses memperoleh pengetahuan baru dan kemampuan bagaimana elemen tersebut berinteraksi. Sebagai contoh, tingkah laku berfokus pada diamati peristiwa yang yang mendahului dan mengikuti.
Teori belajar merupakan psikologi terapan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, membahas aspek dalam proses belajar. Yaitu memasukkan “pembelajaran, pemahaman, motivasi, pengembangan, kepribadian, dan yang lainnya” dalam pembahasan psikologi (Snelbecker, 1974).
Berdasarkan pengertian teori belajar diatas, jelas bagi kita bahwa teori belajar sangat bermanfaat bagi pendidik dalam melaksanakan profesionalitas tugasnya sebagai seorang pendidik. Sejalan dengan itu, Ratna Willis (2011) mengemukakan beberapa fungsi teori belajar, diantaranya sebagai berikut :

Teori belajar, membuat penemuan-penemuan menjadi sistematis.
Suatu teori dapat digunakan untuk membuat penemuan penelitian menjadi sistematis dan member arti pada peristiwa-peristiwa yang kelihatannya saling tidak ada hubungannya. Teori ini bukan hanya menyederhanakan sehingga membantu pemahaman, melainkan juga dengan adanya teori ini dapat diatur sejumlah besar fenomena menjadi suatu skema yang koheren.

Membuat Pendeteksi
Suatu teori yang baik dapat menghemat usaha-usaha yang tidak berguna dengan menunjukkan letak segi keuntungan bila dilakukan penelitian.

Membuat Prediksi
Suatu teori dapat digunakan untuk melakukan prediksi, suatu teori bukan hanya membawa ilmuan pada pengajuan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan berguna, melainkan juga teori itu dapat memperlihatkan apa yang dapat diharapkannya untuk ditemukan bila ia telah melakukan eksperimen atau pengamatan.

Memberi Penjelasan
Suatu teori dapat digunakan untuk menjelaskan. Jadi, fungsi teori dalam hal ini ialah untuk menjawab pertanyaan “mengapa” yaitu mengapa terjadi peristiwa-peristiwa tertentu dan mengapa manipulasi suatu variabel menghasilkan perubahan pada variabel yang lain. Banyak kejadian di alam ditentukan atau disebabkan oleh factor-faktor yang tidak diketahui atau hanya diketahui tidak sempurna. Jadi kejadian-kejadian semacam itu harus dilakukan secara teoritis. Fungsi menjelaskan pada suatu teori sangatlah luas dan kerap kali disalah gunakan. Setiap kejadian dapat dijelaskan oleh suatu teori selama penjelasan itu masuk akal, dan paling sedikit melibatkan kejadian yang diamati.

Keempat fungsi teori belajar diatas, dapat digunakan oleh pendidik sebagai pedoman dalam merancang bahan pembelajaran, pemilihan media yang tepat, pelaksanaan proses pembelajara, dan mengevaluasi hasil belajar. Tujuan utama teori belajar adalah untuk memberikan pendidik beberapa pemahaman dari berbagai pilihan yang ada untuk konseptualisasi proses pembelajaran dan untuk merencanakan pengalaman pendidikan yang lebih rinci. Dalam proses pembelajaran peserta didik tentu akan suka melihat pelaksanaan contoh yang konkrit.
Teori belajar diharapkan akan memberikan dasar yang sistematis untuk merencanakan dan melakukan pengalaman pendidikan.  Sebagaimana yang diungkapkan oleh Snelbecker (1974) bahwa “ pendidik membutuhkan cara mengajar yang dapat menciptakan keyakinan siswa untuk menempatkan penekanan lebih besar pada pengembangan dasar pemikirannya, dan aktivitas mengajar bukanlah mengindoktinasikan peserta didik untuk setiap langkah-langkah yang mereka ambil di dalam kelas. Dengan teori belajar, pendidik memiliki acuan dalam menetapkan cara mengajar yang dapat menciptakan pemahaman belajar, dan peserta didik dapat mengkonstruksikan pemahamannya sendiri dari apa yang dipelajarinya.

KESIMPULAN
Pendidik adalah orang yang bertugas membantu peserta untuk mendapatkan pengetahuan sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya, karena idealnya dalam proses belajar mengajar yang menjadi pusat pembelajaran adalah siswa. Untuk dapat membelajarkan peserta didik, maka dibutuhkan sikap keprofesionalan guru sebagai tenaga pendidik. Professional tenaga pendidik lahir dari penerapan dan mengimplikasikan aspek teori belajar dalam proses pembelajaran. Dengan begitu dapat disimpulkan :
Pendidik yang professional haruslah memiliki empat kompetensi dasar, yaitu kompetensi pedagogias, kepribadian, sosial, dan, dan professional. Selain itu, pendidik yang professional, harus mampu melakukan beberapa peran, yaitu pendidik mampu sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, motivator, dan evaluator.
Teori belajar sangat bermanfaat bagi pendidik dalam melaksanakan profesionalitas tugasnya sebagai seorang pendidik, adapun manfaat teori belajar bagi pendidik professional adalah teori belajar, membuat penemuan-penemuan menjadi sistematis, teori belajar dapat dijadikan sebagai alat pendeteksi bagi guru dalam mempelajari psikolgis peserta didik, teori belajar juga dapat dijadikan alat prediksi dalam melakukan eksperimen dalam proses pembelajaran, dan selanjutnya, teori belajar bermanfaat dalam menjelaskan berbagai kejadian yang dilandaskan dengan teori

1 comment:

  1. Tulisan yang sangat bagus. Sayang sekali daftar pustakanya terlewat.

    ReplyDelete